Bagaimana Pesawat Bisa Terbang? Ini yang Mendasarinya! Pesawat, merupakan salah satu moda transportasi udara, yang sudah digunakan di berbagai negara. Bandara, adalah sebutan untuk landasan pacunya when will take-off hingga landing. Setiap armada pesawat, diproduksi berbeda-beda berdasarkan tipe, bentuk, fitur, dan hal lainnya baik dari segi teknis maupun tampilan.
Baca juga artikel lain di : https://jetairblog.com/
Jaman dulu, mungkin memikirkan bagaimana caranya orang dapat berpindah dari satu ke lain tempat secara cepat meskipun jaraknya jauh adalah suatu hal yang mustahil. Apalagi membayangkan dapat terbang diudara layaknya seekor burung. Namun kini nyatanya berbagai keraguan tersebut menjadi mungkin dan sudah terwujud.
Meskipun sebagai orang yang awam dalam dunia penerbangan, akan tetapi manusia memiliki rasa penasaran tinggi dan selalu haus informasi atau wawasan. Mungkin kita selama ini berpikir bagaimana pesawat bisa terbang, sedangkan bobot armadanya pasti sangat berat.
Hal utama yang membuat bobot burung besi ini berat adalah karena material dan seluruh lapisan dominan berbahan metal, belum lagi ditambah dari beban penumpang, barang bawaan, mesin, bahan bakar, dan hal lain yang ada di dalamnya. Sebagai contohnya, pesawat jenis Boeing tipe 777-300 ER yang berukuran jumbo saja, sudah memiliki berat perkiraan mencapai 150 ton.
Sehingga semakin sulit rasanya untuk sekedar berpikir tanpa wawasan, membayangkan cara kerja pesawat sehingga bisa mengudara. Untuk membuat logika kita semakin paham akan rahasia bagaimana pesawat bisa terbang tinggi di angkasa, maka berikut ini beberapa hal yang bisa menjadi pengetahuan baru Anda tentangnya.
Manipulasi dan Menyeimbangkan Gaya
Pada umumnya, cara pesawat untuk dapat terbang adalah mengandalkan sistem manipulasi gaya. Sebuah armada pesawat harus bisa menyeimbangkan dengan berbagai gaya yang terdapat di bumi, dan sehari-hari terjadi. Setidaknya ada 4 jenis gaya yang bisa diusung dalam kendali sebuah jet agar dapat beroperasi sesuai prosedurnya. Di antaranya ada gaya gravitasi, gaya angkat, gaya dorong, serta gaya hambat yang akan digunakan.
Gaya angkat diperlukan dalam sistem kendali pesawat, jadi meskipun memiliki bobot yang berat, ia tetap dapat terangkat. Sedangkan gaya gravitasi berguna saat pesawat ingin mendarat atau turun ke dataran. Lalu ada gaya hambat, yang berfungsi untuk menghambat laju pesawat. Hal ini bisa kita bayangkan layaknya rem, yang bisa semakin memperlambat dorongan atau laju. Lalu gaya dorong digunakan agar pesawat dapat melaju dan bergerak. Itu merupakan tenaga dasar, yang mempengaruhi bagaimana pesawat bisa terbang.
Pada dasarnya, saat pesawat sedang diam atau terparkir, ia menggunakan gaya gravitasi bumi sehingga berada tetap di darat. Hal tersebut karena adanya molekul sembarang dari udara. Pesawat juga selalu dilengkapi dengan dua sayap, yang dimaksudkan untuk mengusung gaya angkat lebih besar. Empat elemen kekuatan atau gaya yang ada di bumi tersebut, diadaptasi pada fitur kendali. Sehingga jalannya pesawat dapat dioperasikan sesuai arahan pilot, secara situasional, dan tidak sembarangan ketika melaju.
Perangkat Kendali Pesawat
Keempat jenis elemen di atas, tidak mungkin bisa terjadi tanpa adanya dukungan dari perangkat lainnya. Oleh karena itu, ada pula berbagai perangkat kendali yang dapat dioperasikan oleh pilot dari ruang kendali. Hal tersebutlah yang membuat pesawat melaju, terbang, mendarat, hingga berhenti. Jika mengetahui hal-hal tersebut, maka kita sudah tidak lagi heran mengenai bagaimana pesawat bisa terbang.
Elevator
Elevator adalah salah satu perangkat kendali yang ada di cockpit, berfungsi untuk melakukan pitch up dan pitch down. Kendali ini dioperasikan menggunakan control stick yang ada pada fitur-fitur di ruang kendali.
Rudder
Alat kendali satu ini terletak pada fitur vertical stabilizer. Ia digunakan dengan rudder pedal dan membuat pesawat bergerak secara vertikal. Ia juga membuat pesawat stabil secara direksional. Selain itu, pergerakannya juga berdefleksi baik ke kiri maupun kanan. Hal tersebut yang menjadi alasan bagaimana pesawat bisa terbang.
Aileron
Lalu ada pula perangkat yang bernama Aileron. Ia dikendalikan menggunakan alat bernama control stick. Gerakannya berkebalikan antara arah kiri atau ke sebelah kanan, dan ia membuat pesawat stabil secara rateral.
Hal di atas merupakan wawasan dasar dan penting mengenai sistem hingga proses mekanis, sehingga diketahui bagaimana pesawat bisa terbang.